Proses Analisa Lab
PREPARASI
Preparasi adalah serangkaian analisa untuk menentukan kualitas batubara.
TOTAL MOISTURE (TM)
Total moisture adalah kadar air yang terdapat pada permukaan luar batubara yang sangat dipengaruhi oleh iklim dan lingkungan dimana batubara itu berda seperti : hujan, panas, terendam air,dan lain-lain.
Analisa TM menggunakan 2 langkah analisi yaitu mencari nilai ADL (Air Dried Loss) dan RM (Residual Moisture)
- ADL (Air Dried Loss)
Dari gross sample diambil secara acak/ random sebanyak 3 tray (berat sample dalam setiap tray ± 10 kg) lalu dipanaskan dalam suhu 40°C, untuk 6 jam pertama ditimbang selanjutnya tiap jam sekali ditimbang sampai beratnya konstan/ stabil dan maksimal pengovenan 18 jam.Rumus ADL = ((M2-M3)/(M2-M1)) x 100 %Dimana : M1 : Berat Tray
M2 : Berat Tray + SampleM3 : Berat Tray + Sample setelah pengovenan
2. RM (Residual Moisture)
Setelah nilai ADL dan RM ketemu baru mencari TM dengan rumusSetelah nilai ADL ketemu sample bekas ADL tadi di crusher dengan ukuran 4.75 mm, untuk pengujian RM sample di oven dengan suhu 105°C selama 1 jam dengan berat sample ± 15 gram.Rumus RM = ((M2-M3)/(M2-M1)) x 100 %Dimana : M1 : Berat CrucibleM2 : Berat Crucible + SampleM3 : Berat Crucible + Sample setelah pengovenan
TM = RM x (100-ADL)/100+ADL
GENERAL ANALISIS (GA)
Sisa gross sample yang telah diambil untuk TM di crusher dengan ukuran 4.75 mm lalu dimasukan ke mesin pembagi (Rotary Sample Devider) dengan tujuan untuk meningkatkan Homogenitas Sample. Setelah terbagi rata lalu sample di oven dengan suhu 40°C sampai beratnya konstan, setelah konstan sample di Milling/ di crusher lebih kecil lagi dengan ukuran 0.212 mm setelah itu baru masuk ke lab untuk analisa IM, Ash, VM, FC, Cal ADB dan sulfur.
IM (Inherent Moisture/ Moisture In Analisis)
Analisa ini bertujuan mencari kandungan air dalam batubara dengan proses pengovenan dengan suhu 105°C dan dialiri gas nitrogen selama 1 jam dengan berat sample ± 1 gram.
Rumus IM = ((M2-M3)/(M2-M1)) x 100 %
Dimana : M1 : Berat Crucible
M2 : Berat Crucible + Sample
M3 : Berat Crucible + Sample setelah pengovenan
ASH CONTENT
Tujuannya mencari nilai kandungan abu yang tersisa dari pembakaran batubara, proses analisa ini bertahap untuk suhu pemanasannya /furnace yaitu sample dengan berat ± 1 gram di furnace/ dibakar dengan suhu 500°C selama 1 jam lalu suhu dinaikkan menjadi 750°C selama 2 jam.
Rumus Ash = ((M3-M1)/(M2-M1)) x 100 %
Dimana : M1 : Berat Crucible
M2 : Berat Crucible + Sample
M3 : Berat Crucible + Sample setelah pengovenan
Note : cara penghitungan berbeda dengan analisa lain
VOLATILE MATTER
Tujuan analisa ini untuk mencari zat terbang yang terdapat pada batubara, proses analisanya yaitu sample seberat ± 1 gram di furnace/ dibakar selama 7 menit.
Rumus VM = (((M2-M3)/(M2-M1)) x 100 %) - IM
Dimana : M1 : Berat Crucible
M2 : Berat Crucible + Sample
M3 : Berat Crucible + Sample setelah pengovenan
IM : nilai berat Inheret moisture
FIXED CARBON
Tujuan analisa ini untuk mencari nilai karbon yang terdapat dalam batubara yang jumlahnya ditentukan oleh kadar air (IM), abu (ash) dan zat terbang (VM)
Rumus : FC = 100 - (IM+Ash+VM)
GROSS CALORIVIC VALUE (ADB)
Analisa ini untuk mencari nilai Gross Energi yang terdapat pada batubara, proses analisa ini yaitu dengan memasukkan sample seberat ± 1 gram ke dalam mesin calorimeter/ bomb calori dan hasilnya akan dimonitor mesin, hasil calori di atas belum dikoreksi dengan nilai sulfur biasa penurunan bisa mencapai 30 sampai dengan 40 poin.
TOTAL SULFUR
Pada saat pembakaran batubara nilai sulfur sangat berpengaruh terhadap polusi udara dan korosi pada boiler, proses analisa sulfur ini yaitu sisa sample batubara yang telah dibomb calori ditetesi methyl red sebanyak 3 tetes dan dititrasi pake cairan KMnO4 untuk mencari nilai Acid (BaSO4), setelah itu disaring dengan menggunakan kertas whapman, hasil saringan dipanaskan sampai mendidih lalu ditetesi HCL dan disaring kembali menggunakan kertas whapman, setelah itu kertas whapman dibakar/ furnace selama 30 menit dengan suhu 750°C.
Rumus : TS = (B x 13.74/A)
Dimana : A : Berat sample batubara
B : Berat kertas whapman setelah difurnace - Berat Crucible
HGI
Yaitu untuk menentukan mudah atau tidaknya batubara untuk digerus, semakin tinggi nilai HGI makin mudah untuk digerus. Cara pengujiannya yaitu sample yang telah crusher dengan ukuran 4.75 mm seberat 50 gram dimasukkan ke dalam mesin HGI lalu disaring dan di rotap selama 10 menit, hasil HGI dihitung dari berat sample yang telah lolos saringan dan dikonversikan ke dalam kurva kalibrasi mesin HGI.
Rumus : HGI = 7.1433 x berat sample yang lolos saringan
1 Komentar:
Selamat pagi, maaf Mas/Mbak, ada email yg bisa dihubungi. Ada beberapa pertanyaan mengenai analisa ini yg mau saya tanyakan😬
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda